Senin, Desember 15, 2008

Licinnya Tipuan Skema Ponzi Madoff

Senin, 15 Desember 2008


NEW YORK. Bak pesulap Wall Street yang gagal, semua trik Bernard L. Madoff telah terbongkar. Terjawab sudah bagaimana ia bisa bertahan terus memberikan imbal hasil (return) tetap sekitar 10% selama belasan tahun ini.

Dengan skema Ponzi, Madoff membayar investor lama dengan uang investor baru. Skema piramid ini akan terus berlanjut, dan baru berakhir ketika tak ada lagi duit baru yang masuk.

Biasanya, skema Ponzi takkan berlangsung lama. Namun Madoff berhasil menjalankannya bertahun-tahun. Tapi, krisis menyingkap tabir Madoff. Nasabahnya mulai menarik uangnya, dan tak banyak setoran dana baru. Madoff pun kolaps.

Investor bisa tertipu lantaran Madoff mengirimkan pernyataan rinci kepada investor. Beberapa kali ia melaporkan ratusan perdagangan saham individu per bulan. Investor yang hendak menarik uangnya pun dengan mudah mendapatkannya dalam beberapa hari saja.

Lagi pula, resume Madoff tak tercela. Ia merupakan salah satu broker yang menggagas pendirian bursa Nasdaq. Pada 2001, perusahaan Madoff, Bernard L. Madoff Investment Securities LLC, bahkan menjadi salah satu dari tiga besar market maker di bursa Nasdaq.

Alhasil, selama beberapa dekade, Madoff mengantongi dua reputasi di antara investor. Banyak orang kaya New York dan Florida menganggapnya jagoan investasi terpercaya. Pihak lainnya, skeptis dan bertanya-tanya tentang return-nya yang selalu stabil. Mereka curiga dengan ketertutupan perusahaan dan auditor tak terkenal yang mengaudit perusahaan.

Perusahaan Madoff memang bukan hedge fund, tetapi sekuritas yang melayani jasa broker dan konsultasi investasi. Ia melayani investasi investor dalam sekuritasnya sendiri. Karena itu, ia memegang semua rekening klien dan memproses jual beli saham sendiri.

Dalam dokumen FBI, Madoff mengaku menjalankan semua ini sendirian. Ia bahkan merahasiakan jurus investasinya dari kedua putera dan anggota keluarga lain yang juga bekerja di perusahaannya.

Semuanya baru ia buka kepada kedua puteranya, Mark dan Andrew, dua hari sebelum FBI menangkapnya, Kamis (11/12).
Namun, para pengacara yang mewakili investor tak percaya. Mereka meragukan kemampuannya bertindak seorang diri mengingat besarnya skala nilai penipuannya.

Jadi anggota komite SEC

Harian New York Times menulis, seorang sumber mengaku pernah memperingatkan Security and Exchange Comission (SEC) pada 1999. Selain itu, majalah Barron pernah mempertanyakan return dan strategi Madoff di 2001. Tapi, otoritas pasar modal AS itu tak menuduhnya berbuat curang.

Sebenarnya, SEC pernah satu kali memeriksa Madoff, yakni pada 1992. Tuduhannya adalah menjual saham tak terdaftar selama tiga dekade. Namun, Madoff lolos dari pemeriksaan itu.
Menurut sumber Bloomberg, SEC tak pernah lagi memeriksa Madoff sejak 2006. Maklum, pada tahun itu, Madoff mulai bergabung dalam komite SEC yang terdiri dari akademisi, regulator, dan eksekutif. Tugas komite ini adalah memberi nasehat mengenai berbagai regulasi pasar modal.

Madoff juga memimpin komite trading pada Securities Industries Association di Wall Street. Ia juga pernah menjadi Chairman Bursa Nasdaq. "Berdasarkan klaim SEC soal besarnya skala penipuan, seharusnya ini sesuatu yang bisa terungkap oleh pemeriksaan," ujar Marcel Bullard, profesor hukum Universitas Mississippi dan mantan pengacara reksadana di SEC.

Maka, terbitlah kecurigaan bahwa Madoff lepas dari pengawasan lantaran dekat dengan industri, pengawas, dan politisi. Catatan saja, Madoff rutin menyumbang para politisi, khususnya kepada Partai Demokrat.

www.kontan.co.id

Tidak ada komentar: